UPACARA RSI GANA DAN MENDEM PEDAGINGAN UPT KESMAS TAMPAKSIRING I

Dalam menjalani kehidupan umat Hindhu berpegang teguh pada konsep Tri Hita Karana yang menitikberatkan bagaimana antara sesama hidup bisa rukun dan damai.Tri Hita Karana bisa diartikan Secara leksikal yang berarti tiga penyebab kesejahteraan. Yang mana Tri yang artinya tiga, Hita yang artinya sejahtera, dan Karana yang artinya penyebab. Adapun tiga hal tersebut adalah parhayangan, pawongan, dan palemahan.

Pembagian ajaran Tri Hita Karana meliputi;

  1. Parhyangan

Parhyangan berasal dari kata hyang yang artinya Tuhan. Parhyangan berarti ketuhanan atau hal-hal yang berkaitan dengan keagamaan dalam rangka memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Dalam arti yang sempit parhyangan berarti tempat suci untuk memujaTuhan

odalangif2. Pawongan

Pawongan berasal dari kata wong (dalam bahasa jawa) yang artinya orang. Pawongan adalah  perihal yang berkaitan dengan orang dalam satu kehidupan masyarakat, dalam arti yang  sempit pawongan adalah kelompok manusia yang bermasyarakat yang tinggal dalam satu wilayah

  1. Palemahan

Palemahan berasal dari kata lemah yang artinya tanah. Palemahan juga berati bhuwana atau alam. Dalam artian yang sempit palemahan berarti wilayah sutu pemukiman atau tempat tinggal.baca lebih lanjut

Manusia hidup dimuka bumi ini memerlukan ketentraman, Kesejukan, ketenangan dan kebahagiaan lahir dan bhatin. Untuk mencapai tujuan tersebut manusia tidak bisa hidup tanpa bhuwana agung (alam semesta). Manusia hidup di alam dan dari hasil alam. Hal inilah yang melandasi terjadinya hubungan harmonis antara manusia dengan alam semesta ini.

Untuk menjaga keseimbangan tersebut maka UPT Kesmas Tampaksiring melaksanakan Upacar Rsi Gana dan Mendem Pedagingan pada hari Selasa KLiwon (Anggara Kasih Perangbakat ) tanggal 13 Oktober 2015. Acara Rsi Gana dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar ,Unsur Muspika Kecamatan Tampaksiring dan Seluruh Kepala UPT Kesmas Se-Kabupaten Gianyar .

Dalam Sambutannya Manggala Karya Rsi Gana Komang Widiyasa menyebutkan bahwa sumber dana upacara ini bersumber dari dana BLUD Kesmas Tampaksiring I dan punia dari donator yang diperkirakan menelan biaya kurang lebih 30 juta rupiah imbuhnya.

 

Dilaporkan oleh Humas UPT Kesmas Tampaksiring I

Pos ini dipublikasikan di Tak Berkategori dan tag . Tandai permalink.

Tinggalkan komentar